Senin, 26 November 2012

Kisah Orang Saleh yang Pergi Haji Padahal Tidak ke Makkah


OPINI | 29 July 2012 | 18:39 Dibaca: 1308   Komentar: 6   2 bermanfaat Kisah ini sudah sering kita dengar, baik di pengajian maupun ceramah para ustaz dan dai, baik di TV maupun di tulisan. Tapi tidak apa saya ceritakan kembali sebagai penguat keyakinan dan keimanan kita kepada Allah swt akan janjinya kepada orang-orang saleh dan pasrah total kepada-Nya. Kisah ini merupakan sebuah ‘qudwah’ dan panutan bagi siapa saja yang ingin kembali dan berjalan di jalan Allah.
Kisah ini adalah kisah sufi atau ahli tasawuf. Para pengamal tasawuf adalah orang-orang yang emoh dengan kehidupan duniawi walaupun kesemarakan dunia senantiasa mendatangi dan menhampirinya. Istilahnya, passive income selalu hadir walaupun dia tidak mau. Karena target dan tujuan hidupnya adalah kehidupan hakiki yaitu akherat.

Dikisahkan, sebut saja namanya Tuan Abdullah. Dia seorang saleh, dermawan, ahli ibadat, dan terkenal dengan kebaikan dan kebajikan-kebajikan hidupnya. Syahdan, pada suatu waktu datang seorang kawannya, sebut saja namanya Tuan Gul seorang saudagar yang tajir ke rumahnya. Dalam obrolan di rumah tersebut, setelah ngalor-ngidul kedua kawan tadi sepakat untuk naik haji ke Mekkah bersama-sama. Maka niatpun disepakati dan segala sesuatunya akan dilengkapi dan dipersiapkan dengan sebaik mungkin.
Cerita punya cerita, setelah semuanya sudah siap. Tuan Gul juga beres semua urusannya, demikian juga Tuan Abdullah. Mereka sepakat untuk menyetor ONH. Ketika pada suatu sore, Tuan Abdullah berjalan diantara prumahan kumuh dan dia mendengar suara tangis dan rintihan anak kecil yang meminta-minta sesuatu kepada ibunya. Rumah itu dihuni oleh seorang janda miskin dengan beban beberapa orang anak. Dia sangat miskin sehingga tidak ada apa-apa yang dapat dimasak. Demi menghibur anaknya, dia memasak batu agar terlihat dapurnya ngebul. Singkat kata, Tuan Abdullah mengurungkan niatnya pergi haji dan uang setoran haji tersebut disedekahkan kepada janda miskin tadi. Tentu saja jumlahnya sangat besar bagi ukuran keluarga miskin tersebut.
Ketika kedua kawan tadi bertemu, Tuan Abdullah memberitahukan Tuan Gul bahwa dirinya tidak jadi pergi haji karena sesuatu hal. Tentu Tuan gul kecewa, namun dia juga memahami keadaan Tuan Abdullah. Maka berangkatlah Tuan Gul ke Mekkah sendirian tanpa sahabatnya itu.
Masya Allah, Subhanallah, kebesaran Allah swt, pada suatu ketika Tuan Gul sedang tawaf di Ka’bah, dia bertemu dengan sahabatnya tadi dan bahkan Tuan Abdullah memberikan sebuah tasbih kenangan kepadanya. Dia pun bersukacita karena kawannya ternyata juga pergi haji. Tapi karena sedang beibadah dan keadaan tawaf juga penuh sesak dengan jamaah mereka tidak bertemu lagi setelah itu.
Ketika Tuan Gul sudah selesai menyelesaikan ibadah hajinya dan kembali ke kampung halaman dia juga bercerita kepada para penziarah ke rumahnya bahwa dia bertemu juga dengan Tuan Abdullah yang juga berhaji saat melakukan tawaf. Bahkan dia juga memberikan saya hadiah kenangan berupa tasbih ini yang saya pakai, demikian cerita Tuan Gul kepada para penziarah.
Pada saat Tuan Abdullah mengunjunginya, Suakcita Tuan Gul kepada sahabat dekatnya tadi. Dia memeluknya erat-erat. Dan meluncurla kisah yang Tuan Gul alamai ketika tawaf bertemua dengannya. Tapi Tuan Abdullah menyangkalnya dan mengatakan saya tidak ke Makkah. Tentu saja Tuan Gul terkejut dan menganggapnya guyon. Tapi, tentu saja untuk meyakinkannya Tuan Abdullah, Tuan Gul mengatakan bahwa kamu memberikan saya tasbih ini yang saya pakai.
Masya Allah, Subhanallah. Ternyata memang Tuan Abdullah secara fisik tidak melakukan ibadah haji. Namun, secara ruhani dan pahala dia seolah-olah melaksanakan haji. Dan orang yang Tuan Gul temui di Ka’bah ketika tawaf adalah malaikat yang menghajikan Tuan Abdullah berkat keyakinan dan kepasrahannya yang tinggi kepada Allah berkat pertolongannya membantu janda miskin tadi. Sehingga pahala yang didapat Tuan Abdullah berlipat-lipat ganda. Pahala sedekah dapat, begitu pahala haji.
Maha Besar Allah terhadap hamba-Nya yang bertakwa. Sebuah kisah yang menarik untuk senantiasa menggugah kita agar selalu berbagi kepada orang lain, khususnya yang papa dan miskin sebagai wujud dari ajaran dan dimensi semua rukun Islam bagi orang Islam.

Untuk Download Artikel Klik Gambar
Source: http://amronbadriza.blogspot.com/2012/06/cara-pasang-download-artikel-file-pdf.html#ixzz2CjjSkEro

0 komentar:

Posting Komentar